AUKSANOMETER

          Auksanometer adalah suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri dari system katrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar (Ensiklopedi Biologi, 2003:17). 
Auksanometer dirancang untuk mengamati pertumbuhan tanaman yang pertumbuhannya cukup cepat seperti tanaman kacang-kacangan (kacang ijo), tanaman rerumputan, dan yang lainnya. Auxamometer ini menggunakan skala memanjang linier, dimana pembacaan skala pertumbuhan searah garis lurus ke atas sesuai pertumbuhan tanaman. 
1. Bagian-Bagian Alat
Bagian-bagian alat auxanometer terdiri atas landasan, dudukan skala, tali penghubung ke tanaman, beban penarik, jarum penunjuk perubahan, dan puli-puli pelicin tarik beban, lihat gambar-1.


 
 
Fungsi masing-masing bagian dari alat adalah sebagai berikut: 

§  Landasan, tempat meletakkan pohon kecil yang akan diukur pertumbuhannya;

§  Tali penghubung, tali untuk menghubungkan ke bagian ujung tanaman;

§  Puli, sebagai pengarah tali dan sebagai pelicin tarikan beban.

§  Skala, untuk membaca perubahan pertumbuhan dengan skala terkecil (ketelitian) dalam satuan mm;

§  Jarum penunjuk, untuk pembacaan perubahan pada skala;

§  Beban penarik, untuk menarik tali penghubung ke tanaman;
 
    2. Cara Pemakaian
    Cara menggunakan auksanometer sederhana adalah sebagai berikut:
    1.  Ikatkan ujung benang yang bebas pada tangkai daun paling ujung tanaman.
    2.  Posisikan jarum penunjuk pada angka nol dan ujung pemberat pada skala mistar nol.
    3.  Usahakan pemberat tergantung bebas
    4.  Karena pertumbuhan tanaman maka jarum akan bergerak naik dan pemberat bergerak turun.
    5.  Lakukan pengamatan terhadap jarum penunjuk dan turunnya pemberat setiap hari pada waktu yang sama, selama beberapa hari yang ditetapkan
    3. Prinsip Kerja
          Prinsip kerjanya katrol yang dihubungkan dengan benang antara ujung tumbuhan yang akan diukur kecepatan tumbuhnya dan beban, jika bergerak menandakan bahwa tumbuhan melakukan pertumbuhan menyebabkan jarum skala yang digerakkan oleh beban menjadi naik atau jarum pada silinder pemutar menyebabkan ada pertambahan goresan garis pada silinder. Kecepatan tumbuh ditunjukkan dari berapa kenaikan skala waktunya.






    N
    Hormon
    Letak
    Fungsi
    1.
    Auksin
    Pada titik tumbuh batang, koleoptil, meristem apikal seperti pada ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup bunga
    • Merangsang perpanjangan sel 
    • Merangsang pembentukan bunga dan buah 
    • Merangsang pemanjangan titik buah 
    • Mempengaruhi pembengkokan batang
    • Merangsang pembentukan akar lateral 
    • Merangsang terjadinya proses diferensiasi
    2.
    Sitokinin
    Pada akar tanaman
    • Mengatur pembentukan bunga dan buah 
    • Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan. 
    • Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun muda
    • Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin, dapat membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal 
    • Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan meningkatkan transpor zat makanan ke organ tersebut. 
    3.
    Giberelin
    Pada bagian akar, batang, bunga, jaringan meristem dan embrio
    • Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel 
    • Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah 
    • Menghambat pembentukan biji
    • Mempengaruhi pemanjangan batang
    • Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bunga
    4.
    Asam Traumalin
    Pada seluruh permukaan jaringan tumbuhan yang aktif saat terdapat luka
    • Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringan 
    5.
    Gas Etilen
    Terdapat pada buah., buku batang, daun dan bunga tua
    • Mempercepat dalam pematangan buah
    • Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh 
    • Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu
    • Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
    • Induksi sel kelamin betina pada bunga
    • Merangsang terjadinya pemekaran bunga 
    • Mengakhiri masa dormansi 
    • Pembentukan akar adventif
    6.
    Asam Absisat
    Terapat pada daun, bantang, akar dan buah hijau
    • Menghambat perkecambahan biji 
    • Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup 
    • Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel 
    • Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang baik
    • Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian
    7.
    Kalin
    Terdapat pada jaringan meristem dari daun, akar batang dan bunga
    • Kaulokalin : Kaulokalin adalah hormon yang memiliki fungsi dalam merangsang proses pembentukan batang
    • Rizokalin : Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan akar
    • Filokalin : Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan daun 
    • Antokalin : Antokalin adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga


    DAFTAR PUSTAKA

    http://amuobattradisional.blogspot.co.id/2014/12/petunjuk-penggunaan-auxanometer.html
    http://jhoissiska.blogspot.co.id/2015/10/auksanometer.html

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Cara Mengunduh dan Menginstall Mozilla FireFox pada VirtualBox