GRAVIMETER


1. Teori Dasar 
Gravimeter adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur variasi nilai gravitasi yang ada di permukaan bumi. Gravimeter secara khas didesain lebih sensitive untuk mengukur perubahan fraksional yang sangat kecil dalam medan gravitasi, yang disebabkan oleh struktur geologi bumi atau bentuk bumi dan variasi pasang surut. Gravitimeter dapat digunakan untuk survey geofisika seperti survey pendahuluan eksplorasi minyak bumi, eksplorasi mineral, seismologi, geodesi dan studi penelitian geofisika lainnya. Survey dengan menggunakan metode gravitasi memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area survey tersebut. Perubahan percepatan pada satu titik dengan titik lain di sekitarnya dapat menandakan adanya perbedaan kandungan yang ada dibawah permukaan bumi. Namun, perubahan yang terjadi relative sangat kecil sehingga dalam pengukuran dengan metode gravitasi memerlukan alat ukur yang memiliki kepekaan yang sangat tinggi. Gravimeter memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, karena dapat mengukur perbedaan gaya berat yang lebih kecil dari 0,01 mGal.
Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung pada sebuah pegas, sehingga jika densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan atau gaya berbeda pula. Pada tempat yang memiliki kendungan batuan bawah permukaan dengan densitas yang lebih tinggi akan menyebabkan nilai gravitasi yang terukur lebih besar pula dan begitu pula sebaliknya untuk densitas yang lebih rendah.
Dalam penggunannya, gravimeter ini memerlukan suhu yang tetap  dan oleh sebab itu alat ini dilengkapi dengan termostat untuk menjaga supaya suhunya tetap.

2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari gravimeter secara umum pada dasarnya merupakan adanya suatu neraca pegas yang memiliki massa yang terkena gaya berat akan menyebabkan perubahan pada panjang pegas, maka berlaku hukum Hooke. Berdasarkan hukum Hooke yang menyatakan bahwa: “perubahan panjang pegas adalah berbanding lurus dengan perubahan panjang gaya”,  maka :
                                
F= m.g=k.s         dan       Δs=(m/k).Δg
Keterangan :
m = massa beban (kg)
k = konstanta elastik pegas (N/m)
∆x = perubahan panjang pegas (m)
∆g = perubahan gaya berat (m/s2)
Jadi, prinsip kerja dari gravimeter hanya menggunakan neraca pagas yang mempunyai massa yang diberi gaya berat sehingga pegas menjadi panjang dan sesuai dengan hukum hooke ,”hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang (X), di daerah yang ada dalam batas kelentingan pegas”.

        Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan oleh para ahli geofisik adalah gravimeter tipe lacoste dan Romberg .Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length spring. Gravimeter tersebut mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian  0.01 mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap . pengukuran perbedaan percepatan gravitasi bias dilakukan dengan mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama. 

a) Gravimeter Lacosta dan Romberg
 
Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan oleh para ahli geofisik adalah gravimeter tipe lacoste dan Romberg .Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length spring dan termasuk Gravimeter tak stabil. Gravimeter tersebut mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian  0.01 mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap . pengukuran perbedaan percepatan gravitasi bias dilakukan dengan mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama .

Prinsip gravimeter ini terdiri dari suatu beban pada ujung batang , yang di tahan oleh zero length spring yang berfungsi sebagai pegas utama . besarnya perubahan gaya tarik bumi akan menyebabkan perubahan kedudukan beban dan pengamatan . Hal tersebut dilakukan dengan pengaturan kembali beban pada kedudukan semula . perubahan kedudukan yang di alami ujung batang di sebabkan karena adanya goncangan goncangan , selain karena adanya variasi gaya tarik bumi  . ujung batang yang lain di pasang shock eliminating spring untuk menghilangkan efek goncangan .

Gravimeter Lacosta dan Romberg





b) Gravimeter Worden

       Gravimeter tak stabil lain yang biasa digunakan ialah gravimeter jenis Worden. Gravimeter Worden didasarkan pada sistem elastis terbuat dari kuarsa. Ini adalah perangkat tiga per yang mempekerjakan pretensi dari zero-length menghasilkan sensitivitas yang diperlukan. Massa dasar adalah hanya lima miligram, dan momen inersia sangat rendah. Massa yang rendah, bersama-sama dengan kualitas elastis yang hampir sempurna kuarsa, membuat gravimeter worden memiliki instrumen kasar.

          Sam Worden berperan dalam mengembangkan Worden Gravity meter pada akhir 1940-an. Pada tahun 1953, Worden Gravity meter manufaktur (Houston Teknis Laboratorium) dijual, oleh Worden, Texas Instruments, dan Texas Instruments 'masuk pertama ke dalam pasar peralatan geofisika. Hal ini membuat Worden Gravity meter barang yang sangat istimewa di mata eksekutif Texas Instrument, selama bertahun-tahun.

      Pada pertengahan 1980-an, Texas Instruments dijual fasilitas produksi peralatan geofisika untuk Geofisika Halliburton Services. Halliburton dulu semua produk yang diperoleh dan memutuskan untuk mencari pembeli untuk hak untuk memproduksi dan menjual instrumen yang tidak dianggap produksi atau perakitan produk massal. The Worden Gravity Divisi meter dipindahkan pada tahun 1990 ke Robert Neese yang mendirikan Worden Gravity meter Perusahaan di Richmond Texas bersama dengan layanan gravitasi lain ia dikelola di bawah Neese Exploration Company.



Gravimeter Worden



Perbedaan Gravimeter Lacosta & Romberg dan Worden


                     





daftar pustaka
http://www.madesapta.com/2014/10/mengenal-gravimeter-lacosta-romberg.html
http://dilayolanda.blogspot.co.id/2015/06/makalah-geofisik-instrument-lacoste.html






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengunduh dan Menginstall Mozilla FireFox pada VirtualBox